Powered By Blogger

Sabtu, 28 April 2012

-BERDAGANG;BERSPEKULASI DAN BERJUDI-

Berdagang - Berspekulasi -
Berjudi
Semakin lama semakin sering
saya membaca kata "investor"
di koran dan majalah. Saya agak
heran juga, sejak kapan orang-
orang menjadi begitu pandai?
Darimana para "investor" ini
berasal? Di mana mereka
berada sebelumnya?
Orang-orang tua sering bilang
"Keputusan dalam hidup selalu
adalah perjudian, karena tidak
ada hal yang pasti, maka orang
hanya bisa mengambil
keputusan berdasarkan apa
yang dia tahu."
Benar sekali, tidak ada yang
pasti, dan semua orang
memang hanya berjudi
berdasarkan apa yang dia tahu.
Namun satu hal yang perlu
Anda sadari, dalam semua
bidang dan dalam setiap
transaksi, sekalipun
sekelompok orang melakukan
keputusan yang sama, namun
mereka melakukannya
berdasarkan level informasi
dan pengetahuan yang
berbeda-beda.
Mari kita berandai-andai.....
Saya bekerja di sebuah
perusahaan eskrim, PT kami
adalah perusahaan publik.
Akhir-akhir ini saya
mengetahui bahwa perusahaan
saya berhasil mendapatkan
sebuah order dari customer
baru yang akan meningkatkan
laba perusahaan saya sebesar
200% dalam waktu 6 bulan
mendatang.
Jadi.. Diam-diam saya pergi ke
broker saham saya dan
membeli saham perusahaan
saya sebanyak yang saya bisa...
(Jangan khawatir mengenai
peraturan insider trading...
Dunia nyata tidak seperti itu,
every insider trades!)
Di tempat lain, ada seseorang
yang sering jual beli saham,
sebut saja di Jacky. Dia
mengamati bahwa akhir-akhir
ini cuaca memang agak panas.
Dia bertaruh bahwa global
warming itu benar, dan dia pun
membeli sejumlah saham
perusahaan eskrim saya.
Di tempat lain lagi, seorang Ibu
muda, Susi, yang lagi
kebanyakan duit, yang baru
mulai belajar membeli saham
dan menjadi "investor", tidak
sabar lagi untuk membeli
saham pertamanya. Dan PT
kami yang begitu beruntung,
menjadi saham pembuka di
portfolionya.
Anda lihat... Antara saya, Jacky,
dan Susi, walaupun mengambil
keputusan yang sama, tetapi
kami melakukannya dengan
alasan dan informasi yang
berbeda.
* Bagi saya, saya bisa
mengatakan dengan nyaris
pasti saya akan menang,
karena saya tahu customer
baru kami akan mendatangkan
keuntungan besar bagi
perusahaan saya. Maka saya
tidak ragu untuk menyebut diri
saya sebagai pedagang, bahkan
investor.
* Bagi Jacky, saya akan
menyebutnya spekulator.
Keputusan dia memang ada
dasarnya, tetapi tetap saja dia
tidak benar-benar tahu apa
yang sedang dia lakukan.
* Bagi Susi, dia adalah penjudi!
Ibu ini sedang
mempertaruhkan uangnya
tanpa dasar.
Jadi, perbedaan antara
berdagang, berspekulasi,
dan berjudi terletak pada
alasan dan informasi yang
dimiliki si pembuat
keputusan. Semakin Anda
mengetahui informasi
mengenai apa yang Anda
lakukan dan semakin besar
kontrol Anda atas hasil dari
sebuah kejadian, semakin Anda
bisa menyebut diri Anda
investor. Sebaliknya, semakin
Anda tidak tahu dan tidak bisa
memegang kendali atas hasil
sebuah kejadian, semakin Anda
memenuhi kriteria sebagai
seorang penjudi.
Kawan... Jangan mengira
karena kita sedang melakukan
hal yang sama dengan
seseorang, lantas kita pun
berada satu level dengan
mereka.
Mari kita sambung lagi andai-
andai tadi....
6 bulan kemudian, setelah hasil
perdagangan kami dengan
customer baru itu selesai dan
muncul di laporan keuangan
publik kami, harga saham
perusahaan saya meroket 4 kali
lipat.
Jacky, yang gembira atas
"kepandaian" dia, memutuskan
untuk take some profit. Dia
menjual 1/2 saham dia, dan
menyimpan 1/2 yang tersisa
sambil berharap saham
perusahaan eskrim saya akan
terus naik harganya.
Susi, yang gembira atas
"kepandaian dan
keberuntungan" dia,
memutuskan bahwa 4 kali lipat
hanyalah awal. Dia menyimpan
semua sahamnya, dan dengan
tekat bulat akan terus
menunggu hingga sahamnya
naik lebih tinggi lagi.
Saya, di sisi lain, mendapatkan
informasi rahasia dari pemasok
kami di Amerika, bahwa global
ternyata tidak warming....
(hehe), bulan-bulan mendatang,
yang terjadi malahan adalah
global cooling... dan saya pun
menjual semua saham yang
saya miliki, ditambah
shortselling atas saham
perusahaan saya.
Cuaca berubah sesuai yang
saya antisipasi, cuaca sangat
dingin dan eskrim tidak laku..
Penjualan kami anjlok, dan
harga saham pun menukik
tajam paska pengumuman
laporan keuangan kami yang
terbaru.
* Saya, lagi-lagi untung besar.
* Jacky, yang untung saat
menjual 1/2 sahamnya dulu,
sekarang rugi atas 1/2 saham
yang tersisa.
* Susi yang malang, dia bukan
saja tidak pernah mendapatkan
keuntungan, sekarang malah
harus rugi setelah menunggu 1
tahun.
Kawan, dunia ini sangatlah
kejam.
Pikirkanlah baik-baik sebelum
melibatkan diri di pasar
finansial...
Semoga Anda bukan Jacky,
apalagi Susi. Good luck!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar