Powered By Blogger

Sabtu, 28 April 2012

Wahai manusia! Tidak ada
kemulian lebih tinggi dari pada
Islam. Tidak ada penghormatan
lebih mulia dari pada takwa.
Tidak ada akal yang lebih
berperisai dari pada wara'. Tidak
ada orang yang lebih baik
memberi safa'at dari pada
taubat. Tidak ada pakaian yang
lebih cantik dari pada kesehatan.
Tidak ada penjagaan lebih baik
dari pada pengawalan-Nya. Tidak
ada harta yang dapat
menghilangkan kemiskinan selain
dari pada keikhlasan. Tidak ada
barang simpanan yang lebih
kaya dari pada sifat qana'ah
(merasa cukup). Barangsiapa
merasa cukup apa yang ada,
maka dia akan mendapat
kekuatan, kerugian terhadap
sesuatu adalah puncak kelelahan.
Pemonopolian itu adalah
kesinambungan dari kelelahan.
Hasad adalah bahaya bagi agama,
mementingkan diri sendiri adalah
puncak peningkatan dosa,
kezaliman akan membawa
kepada kecelakaan, ketamakan
adalah meliputi segala keaiban,
kemungkinan ketamakan yang
hampa dan angan-angan yang
bohong akan membawa kepada
pencegahan dari melakukan
kebaikan dan suatu perniagaan
yang akan membawa kepada
kerugian. Sesungguhnya orang
yang melibatkan diri didalam
sesuatu masalah tanpa
memeriksa terlebih dahulu, maka
sungguh ia telah merendahkan
dirinya kepada kejahatan, dan
sejahat-jahat kalung adalah
kalung dosa bagi seorang
mukmin. Wahai manusia! Tidak
ada simpanan yang lebih
bermamfaat dari pada ilmu. Tidak
ada kemuliaan lebih tinggi dari
pada budi pekerti. Tidak ada
keturunan yang lebih baik dari
pada sopan santun. Tidak ada
kekalahan lebih rendah dari pada
kemarahan. Tidak ada kecantikan
lebih berseri dari pada akal. Tidak
ada kejahatan yang lebih jahat
dari pada kebohongan. Tidak ada
penjagaan yang baik dari pada
diam. Tidak ada kehilangn yang
menyedihkan dari pada
kematian. Wahai manusia!
Barangsiapa yang telah melihat
aib pada dirinya, maka tidak ada
waktu baginya melihat aib orang
lain. Barangsia yang ikhlas rezeki
yang diberikan Allah kepadanya,
maka dia tidak akan pernah
berdukacita apa yang ada pada
tangan orang lain. Barangsiap
yang menghunus pedang
kezaliman, maka akan dibunuh
olehnya. Barangsiapa yang
menggali lobang untuk
saudaranya, maka dia akan
terjatuh kedalamnya.
Barangsiapa yang membuka tirai
aib orang lain, maka aurat
rumahnya akan dibukakan.
Barangsiapa terlupa ke
khilafannya, maka dia
membesarkan ke khilafan orang
lain. Barangsiapa yang kagum
akan pendapatnya akan tersesat.
Barangsiapa yang hanya
berpegang kepada pendapatnya
saja, akan tergelincir.
Barangsiapa yang sombong
terhadap orang ramai, akan
terhina. Barangsiapa yang
membodohi orang ramai, akan
dicaci maki. Barangsiapa yang
menanggung apa yang dia tidak
mampu, akan memjadi lemah.
Wahai manusia! Tidak ada harta
yang berharga dari pada akal.
Tidak ada kemiskinan yang lebih
parah dari pada kejahatan. Tidak
ada penasehat yang lebih baik
dari pada kesadaran diri sendiri.
Tidak ada kengerian yang lebih
dahsyat dari pada takjub
terhadap diri sendiri. Tidak ada
kewara'an yang lebih baik
daripada menahan hal-hal yang
diharamkan. Tidak ada budi
pekerti yang baik dari pada
kesabaran. Wahai manusia!
Sesungguhnya manusia
mempunyai sepuluh sifat-sifat
yang dilahirkan oleh lidahnya;
yang lahir menceritakan yang
batin, yang bijak terdengar dari
ucapannya, yang berbicara
dituntut untuk menjawab, yang
memberi pertolongan, tahu
kebutuhan seseorang, yang
menceritakan sesuatu,
mengetahui permasalahan, yang
memerintah, memerintah dengan
baik, yang memberi nasehat,
melarang hal-hal yang jahat,
yang mulia, dapat menenangkan
kesedihan, yang hadir, dapat
mencegah kezaliman dan yang
menghibur, dapat enak
terdengar. Wahai manusia! Tidak
ada kebaikan jika berdiam diri
dari menceritakan kebenaran.
Sebagaimana tidak ada kebaikan
jika berkata sesuatu yang tidak
diketahui. Ketahuilah wahai
manusia! Sesungguhnya orang
yang tidak memiliki lidahnya
pasti akan menyesal. Barangsiapa
yang tidak mempunyai budi
pekerti, maka dia akan
ditinggalkan orang banyak.
Barangsiapa yang tidak tahu
berterima kasih, maka dia tidak
mempunyai akal. Barangsiapa
yang tidak mempunyai akal akan
terhina. Barangsiapa yang
terhina tidak akan merasa
tenang. Barangsiapa yang tidak
merasa tenang akan dijelek-
jelekkan. Barangsiapa yang selalu
dipuja-puji, suatu saat akan
tercela. Barangsiapa yang
menuntut kemuliaan yang bukan
haknya, akan terhina.
Barangsiapa yang menang
dengan kezaliman akan
dikalahkan dengannya.
Barangsiapa menentang
kebenaran akan diikuti
kelemahan. Barangsiapa
mendalami sesuatu, dia akan
merasa tenang. Barangsiapa
merasa sombong, maka dia akan
hina. Barangsiapa yang tidak
bersikap adil dalam suatu
masalah, maka dia akan dicaci
maki. Wahai manusia!
Sesungguhnya lebih baik
kematian, sebelum terhina,
mempertahankan diri sebelum
tertipu, hisablah dirimu sebelum
hari pengadilan. Kubur adalah
lebih baik dari pada kemiskinan
(moral dan amal), jagalah
pandanganmu itu agar dapat
terjaga kehormatanmu. Wahai
manusia! Jika hatimu tidak
mampu engkau tundukkan, maka
berbahayalah keadaanmu. Jika
engkau selalu memberi harapan
kosong, maka tamaklah yang
akan menghinamu, jika tamak
telah menguasainya, maka sifat-
sifat mementingkan diri akan
membinasakannya. Jika perasaan
putus asa menguasainya, maka
sengsara akan membunuhnya.
Jika kemarahan menghadang,
maka dia bertambah marah. Jika
bergembira, maka dia akan
melupakan segala-segalanya. Jika
ketakutan menguasainya, maka
dia baru akan berhati-hati. Jika
kemauan menguasainya, maka
kemuliaan diri akan
merampasnya. Jika ia menguasai
harta, maka kekayaanya akan
menzaliminya. Jika kemiskinan
menguasainya, maka bahaya
akan menimpanya. Jika kelaparan
menguasainya, maka ia akan
menjadi lemah. Jika ia terlalu
kenyang, maka ia akan dikuasai
perutnya. Oleh sebab itu setiap
sesuatu yang berlebihan pasti
mendatangkan mudharat dan
merusak. Wahai manusia!
Barangsiapa lari dari kenyataan,
akan dihina. Barangsiapa yang
pemurah, akan menjadi
pemimpin. Barangsiapa yang
memiliki harta yang banyak, akan
menjadi ketua. Barangsiapa
mempunyai budi pekerti, akan
menjadi mulia. Barangsiapa
banyak bercanda, maka ia akan
dipandang remeh. Barangsiapa
yang banyak ketawa, maka
kekuatannya akan hilang. Orang
yang tidak mempunyai budi
pekerti akan merusak agamanya.
Sesungguhnya perbuatan baik
adalah yang menjaga
kehormatan dan hartanya.
Bukanlah yang bergaul dengan
orang bodoh itu sama dengan
orang yang mempunyai akal, dan
barangsiapa bergaul dengan
orang bodoh, maka hendaklah
dia bersiap-siap menerima
perkataannya. Orang yang kaya
dengan hartanya dan orang
yang miskin dengan
kemiskinannya, semuanya tidak
akan terlepas dari pada kematian.
Seandainya kematian dapat
dibeli, niscaya dia akan dibeli oleh
orang kaya si hamba dunia.
Wahai manusia! Sesungguhnya
hati mempunyai penglihatan
untuk mengetahui orang yang
zalim dan orang yang bijak dan
waspadalah dari bahaya-bahaya
yang membinasakan. Hati juga
seringkali tergoda oleh nafsu
syahwat, tetapi akal yang selalu
mencegah dan melarangnya,
karena telah memahami
pengetahuan tentang hal itu dan
telah mengenal diri sendiri
sehingga cahaya petunjuk telah
terpancar dari-Nya. Cukuplah
budi pekerti yang engkau tanam
dalam dirimu meskipun engkau
tidak suka kepada orang lain.
Hakmu terhadap saudaramu
sama haknya kepadamu.
Sesungguhnya berbahayalah
orang yang berpegang kepada
pendapatnya sendiri. Pikirkanlah
sebelum melakukan sesuatu,
karena ia akan menyelamatkan
engkau dari penyesalan.
Barangsiapa mengagung-
agungkan berbagai pendapat,
maka dia mengetahui puncak
kesalahan. Barangsiapa menahan
dirinya dari membicarakan yang
tidak bermamfaat, maka akalnya
membenarkan pemdapatnya.
Demikianlah nasehat-nasehat
Amirul Mukminin Ali bin Abi
Thalib, semoga bisa bermamfaat
kepada kita semua dan menjadi
bahan renungan, agar kita bisa
mendapat keutamaan dunia -
akhirat. Hanya Allah yang Maha
Benar dan kepada-Nya kita
berserah diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar