KETELADANAN RASULULLAH KETIKA DISAKITI |
Keteladanan Rasulullah ketika disakiti. Sebaik baik akhlaq Adalah adalah Rasulullah SAW. Karena itu, dalam setiap shalat, kaum muslimin selalu mengucapkan shalawat kepada Rasulullah. Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang jujur dan lembut membuat beliau digelari Al-Amin atau yang dapat dipercaya. Terlahir sebagai yatim piatu, Rasulullah dikenal sebagai sosok yang mulia serta sangat menyayangi kaum dhuafa dan anak-anak yatim piatu. Sikapnya yang santun dan bijaksana membuat beliau sangat disegani oleh kaumnya, sebelum akhirnya wahyu Allah datang kepada beliau. Yakni, perintah membawa risalah Islam kepada seluruh manusia. Tak ada yang tak indah pada kepribadian kekasih Allah tersebut. Sebuah sikap Rasulullah SAW yang amat mengagumkan adalah kesabaran. Perbuatan itu memang selalu beliau anjurkan, baik kepada kaumnya yang terdahulu maupun kita, pengikutnya sebagai umat akhir zaman. Pada awal-awal masa dakwah kenabiannya, sungguh berat penderitaan yang diterima beliau. Caci maki dan siksaan dari kaum kafir Quraisy menjadi hal sehari-hari yang beliau terima. Malah, sepeninggal paman beliau, Abu Thalib, siksaan kaum Quraisy semakin menjadi-jadi. Adalah kesabaran yang luar biasa beliau tunjukkan menghadapi masa-masa berat itu. Satu hikmah lewat kisah mengharukan saat beliau memasuki Kota Thaif untuk berdakwah kiranya dapat kita ambil sebagai teladan dari kesabaran Rasulullah SAW. Di kota tersebut, siksaan yang Rasulullah terima sangat hebat. Sepanjang jalan, Rasulullah dilempari kotoran. Tidak hanya itu, tubuhnya pun dilempari batu hingga wajah beliau berdarah-darah. Namun, tindakan biadab tersebut tidak menjadikan Rasulullah kendur dalam mendakwahkan Islam. Bahkan, Malaikat Jibril pun menawari Rasulullah SAW untuk membalas perlakuan kaum kafir yang sudah di luar batas kemanusiaan itu. Namun apa jawab Nabi? "Mereka (kaum kafir itu) berbuat demikian karena mereka tidak tahu," kata baginda Rasulullah. Beliau bahkan mendo'akan kaum kafir tersebut agar diberi hidayah oleh Allah SWT. Sungguh indah tindakan Nabi. Dalam diri beliau begitu tertanam cinta kasih yang luar biasa. Keburukan dibalas dengan kebaikan. Perlakuan tidak menyenangkan dibalas dengan mendo'akan untuk kebaikan. Penganiayaan yang beliau terima tidak dibalas dengan emosi. Ketika Islam sudah bergema di seluruh penjuru jazirah Arab, sikap hidup Rasulullah tidak berubah, yakni sabar dan sederhana. Itu beliau tunjukkan saat hendak mengikuti salah satu shalat Subuh berjama'ah bersama para sahabat. Perut beliau yang kurus dibebati kain yang berisi batu untuk menahan lapar. Salah seorang sahabat Nabi, Abu Bakar Ash-Shidiq RA, yang mengetahui hal itu menangis melihat keadaan Rasulullah. Padahal, jika Rasulullah mau, harta, kekayaan, dan makanan lezat siap tersaji. Tapi, tidak. Rasulullah tidak melakukannya. Pribadi yang mulia dan arif menjadikan Rasulullah menjadi contoh bagi seluruh manusia. Bahkan, Siti Aisyah RA menyebut suaminya tersebut sebagai Al-Qur'an yang berjalan. Benar! Sikap dan perbuatan Nabi Muhammad SAW merupakan amalan yang menjadikannya teladan sesuai petunjuk Al-Qur'an. *** Kesabaranlah yang menjadi kunci keberhasilan Rasulullah dalam mensyiarkan Islam hingga dikenal di seluruh penjuru dunia seperti sekarang ini. Sabar menerima cobaan dan hidup sederhana merupakan salah satu perbuatan yang beliau contohkan. Sabar memang harus diaplikasikan dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebab, itulah yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Implementasi kesabaran yang diajarkan oleh Rasulullah adalah syukur nikmat. Yakni, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Ar-Rahman. Jika kesabaran telah merangkup di kalbu, jika ibadah dilakukan semata karena Allah, maka tidak ada balasan yang setimpal kecuali pahala berlipat ganda telah menanti. Bukankah hidup itu bukan hanya urusan perut dan dunia semata? Kampung akhirat jauh lebih menjanjikan kebahagiaan dan inilah janji Allah kepada hamba-hambaNya yang bertakwa. Baginda Rasulullah pun telah mewariskan kepada umatNya, Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup, yang jika diimplementasikan, maka hidup manusia tidak akan tersesat. Kami merindukanmu, ya Rasulullah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar