Pernahkah Syi’ah Melawan Zionis?
Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…
- Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.
- Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya instalasi nuklir. Sejarah Syiah: “Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir.”
- Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.
- Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.
- Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.
Ya, kurang lebih begitu klaim para
aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum,
kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu
mereka munculkan. Seakan-akan, tidak ada lagi alasan bagi Syiah untuk
tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.
Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?
Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…
PERTAMA. Kaum Syiah
Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap
diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi
bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan
spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka
telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan
keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para
Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu
gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim.
Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang
kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa
‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama
Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa
laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari
para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.
KEDUA. Dalam sejarahnya,
sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini,
ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad
melawan kaum kuffar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan
orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum
kuffar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum
Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.
Mula-mula Syiah di Kufah mengundang
Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena
Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin
Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di
Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan
mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke
Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun
Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala.
Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri,
walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya.
Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu
mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka
mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap:
“Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”
“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah
membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah
Abbasiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir,
tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus
menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi
musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara
Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer,
Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka
juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus
Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai
Bahrain.
Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah
dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan
menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah
memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata,
di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada
para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli
minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan
bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada
sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat
terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai
tumbalnya.
KETIGA. Apa sih yang
dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah
dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah
Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi
Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel
atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau
tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat
perang terbuka face to face, seperti para pejuang Ahlus Sunnah
di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi
Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi
ringan. Itu saja kok.
KEEMPAT. Dalam sejarah
perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali
bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48,
perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang
Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam
sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika
Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi
tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari
manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?
KELIMA. Menurut Ustadz
Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut
informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman
dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita di
sana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat
ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat
menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah
lebih sadis dari orang-orang kafir lain.
Contoh yang sangat unik ialah kerjasama
antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama
dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya
pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka
sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah
dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata,
regim itu dan anaknya (Bashar Assad, red nm), dibantu oleh Iran juga.
Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al
Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.
KEENAM. Propaganda bahwa
Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda
belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling
tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka
ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi
membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran
membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam
hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari
Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi)
dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya
akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok
dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu
mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara
Syiah dan Yahudi.
KETUJUH. Fakta
berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin
kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis.
Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan
jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat
instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua
negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga
membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan
kepala manusia durjana satu ini, amien ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman
sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat
koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di
mata China, Rusia, dan regim Suriah.
Jadi kalau kemudian kita mendengar
propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan
sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap
serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam
istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan
kaum kuffar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah).
Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang
kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.
Semoga artikel sederhana ini bermanfaat.
Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka
membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat,
mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah
Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik
Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil ’alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar